TRAVELING IN RANUKUMBOLO

Hy guys ini pengalaman kedua kalinya muncak bersama teman traveling in jember .... kami memang ketemu tanpa sengaja saat di kawah ijen and now we are bets friends for traveling .. hahhahaha 
Kami pun tidak merencanakan sesuatu untuk mendaki, berhubung ada libur yang agak panjang dan waktu yang tepat untuk mendaki kami memutuskan untuk mendaki ke ranukumbolo. Ada beberapa orang yang sudh bosan mendaki ke ranukumbolo. Berhubung para wanita yang ada di photo ini belum pernah ke ranukumbolo maka dengan terpaksa para lelaki ikut dengan ke duakalinya. 
4 hari kami menjalani perjalanan yang begitu santai tanpa keburu2. Hari pertama kami dari jember pukul 07:00pm melakukan perjalanan ke pasuruan until 12:00am. Beristirahat di kediaman mas gigih di pasuruan tidak luput dri itu juga, perut kami butuh asupan makanan. Saat yang tepat ortunya gigih menyiapkan makanan untuk kami. Kami pun beristirahat. Hari keduapun pukul 09:00am menjemput pacarnya mas gigih dan teman2 lainnya yang ikut ingin menemani kami muncak. Dan menambah teman muncak. Good 
Kami agak lama di rumahnya,menyiapkan mental dan keberanian. Pukul 12:00am kami pun siap dan berangakat ke malang dengan tujuan mengambil barang2 seperti tenda dan peralatan lainnya di tempat peminjaman. Mengikuti antrian yang panjang dan hampir dua jam kami menunggu. 
Sebelum itu, kami mengalami kejadian yang tidak di inginkan banget, mendapat masalah di jalan. oh my good. Hal yang paling burukk banget untuk kami sihhh. Tapi dengan usaha kami pun akhirnya lolos dari tilangan. Uhhhhhffff menakutkan sihhhhh 
Kami pun tetap melanjudkan perjalananan ke ranupani. Dan membuat sebuah tenda yang kokoh untuk beristirahat semalam. Sebelumnya, kami nyampek di ranupani jam 9 malam dan langsung melakukan pendaftaran untuk melakukan pendakian keesokan harinya. Kami pun mendapat jadwal pendakin pada siang hari. Pada saat itu 5.000 orang melakukan pendakian uhh rame banget ampai kami berangkat pada siang hari. Wahh itu seru banget. Di malm itu rasa penasaran untuk mendaki dan mencapai ranukumbolo tidak kusangka2. Rasa penasaran itu membuatku tak dapat tidur tenang dan senyenyaknya. Rasa dingin menyelimuti kaki samapi pukul 2 dini baru saya bisa tidur nyeyak. 
Tidak terasa Matahari mulai menembus tenda dan memantulkan sebuah sinar yang begitu terang. mataku mulai terbuka ketika sinar itu mengarah kehadapanku. Badanku merasa sakit ketika bangun dari tenda tersebut. Bergegas bangun dan melihat orang yang sedang berangkat pada pagi hari. Kami pun dengan santainya mencuci muka dan bersantai-santai sambil membuat makanan untUk mengisi tenaga. 
Mulai berkemas-kemas, kami pun tidak terburu untuk mendaki gunung. Apa yang kami lakukan adalah suatu kenikmatan di mana alam itu indah. Setiap pendaki diwajibkan untuk ikut serta dalam breafing. Lama antri pun kami pun senantiasa menunggu untuk breafing yang ruangannya begitu sempit begitu banyaknya orang yang ingin mendaki tetapi hanya memiliki 1 tempat untuk breafing pendakian.
 Dengan penuh sesak di dalam ruangan kami pun menunggu dengan sabar apa yang orang tersebut jelaskan tentang ranung kumbolo dan semeru, menjelaskan berapa orang yang mati dan apa aja yang tidak boleh di cabut taman di lindungi  dan larangan untuk menjaga alam indonesia. Yaa .. para pencinta alam sebenarnya harus paham dengan masalah tersebut bukan. Setelah usai breafing kami pun langsung ke tempat tenda dan langsung berkemas2 dan pukul 2 siang kami mulai perjalanan ke ttujuan kita adalah ranukumbolo. 
Apabila ingin mencapi ke ranu kombolo harus melewati 4 post yang jaraknya lumayan jauh. Post perta, jalan yang begitu sempit dan hanya jalan dua arah membuat kami harus berhati2 dengan kondisi jalan yang masih bertanah. Tidak dapat berjalan berdua kami berjalan seperti antrian bensin saat post 1 ke post 2 jarak darisitu kami harus melewati 3 bukit dengan jalan yang sama. Sorepun tiba kami belum sampai ke post 3 setiap post 1, post 2 dan post 3 ada beberapa orang yang mash menjual makanan seperti gorengan dan semangka. Setiap perjalana  menguras banya keringat. 
Tanjakan yang tidak terlalu menstrim tetapi jalannya yang begitu licin membuat harus berfokus terhadap jalan dan sebelah kiri yang begitu dekat dengan jurang2 , setiap perjalanan yang dikelilingi jurang yang tebing membuat benar2 fokus dengan setiap langkah. Setiap post kami beristirahat, menunggu teman2 yang berada di belakang. Setiap pendakian kami mengalami masalah harus membawa barang yang begitu berat. Setiap orang yang merasa capek untuk bergantian membawa tenda yang begitu berat dan besar karna kami berangkat 11 orang. 
Tak ada sinar matahari yang menyinari bukit, embun2 mulai menutupi bukit dan perjalanan kami. Kami pun bergegas untuk pergi ke post 3 ada beberapa orang yang mengatakan bahawa di lokasi tujuan kami lagi mengalami hujan deras. Saya pun sudah kecewa mendengarkannya. Dengan rasa optimis kami melanjudkan perjalanan ke post 3 yang jalannya hanya 1 arah dan bergantian untuk melewati jalan tersebut. Rasa capekpun tidak terasa, sepanjang perjalanan kami sambil tertawa terbahak2. Tanjakan semakin terjal dan jalan pun semakin licin perjalanan seakin membuat kami merasa ada hawa gaib lama perjalanan membuat kami tidak sadar hari semakin gelap pukul 18.00 kami belum sampai pada tujuan kami ranukumbolo. Penglihatan kami semakin kecil. 
Berhati2 adalah salah satu jalan kami dapat sampai pada tujuan. Senter hanya dapat menerangi beberapa jala, mata kami tertuju pada sinarnya senter agar kami dapat berjalan dan melanjutkan perjalanan. Jalanpun demakin sempit tak ada ruang untuk dapat bergerak atau menyalip beberapa orang yang berada di depan. Hanya bisa menunggu dan menunggu. 
Setelah sampai di tujuan kami pun tidak langsung melewati jalan yang enak tapi kami berhati hati lagi untuk menurungi tanjalan yang sangat licin dan terjal agar dapat nyampai  ketukan tersebut jarak terjal hampir 50m dengan tanjakan yang begitu terjal bangett. Untung kami selalu berpengangan tangan untuk menurungi tanjakan yang penuh tanah yang licin. 
Ini saat dimana kami sudah berada di RANUKUMBOLO MALANG JAWA TIMUR.akhirbya kamipun sampai juga dan pagiharinya kami mulai berfoto2 dan menikmati suasana yang ada di ranukumbolo yang begitu indah dan kami menghormati kecintaan alam yang dibuat aleh ALLAH yang maha besar, yang memiliki semua dunia yang besar ini. Aku berharap perjalananku tidak sampai di ranukumbolo. Aku ingin menikmati dan melihat sebesar apa tuhan merangkai dunia ini. Yang begitu indah dan tanpa campur tangan manusia. 

Crystalaw.blogger.com

Menulis bagi saya adalah sebuah ungkapan hati dan pikiran yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata yang indah. Menulis menjadi temanku dan cara untuk mencari sebuah ketenangan dalam jiwa.

1 comment: