Setelah mengikuti beberapa info tentang film dan kelas film. Aku beruntung menemukan satu seminar perfilman di surabaya. Tepat-nya di Surabaya Town Square pada hari Sabtu pukul 10am. Acara tersebut diselengarakan oleh kampus ITS. Tema tentang arsitektur dan sinema, event itu adalah film musik, makan 2019. Pastinya, kesempatan  tidak akan datang kedua kali, aku mengetahui event H-3. Jadi aku langsung memboking tiket untuk keberangkatan di hari Sabtu pukul 4am dini hari. Untungnya saja di hari weekend mendapatkan tiket kereta. Enam jam dari tempat tinggal sampai di Surabaya, cukup jauh. Tetapi aku sedang bersemangat untuk menikmati event itu.  

Jarak antara, stasiun ke Surabaya town squre memerlukan waktu 30 menit dengan menggunkan Gojek. Di saat itu, aku bingung karna kondisi tempatnya masih sepi dan semua toko masih tutup. Wahh gila,...... aku benar-benar super bingung....  aku lebih tepat waktu dari pada acara yang diadakan, membuat aku menjadi orang yang rajin. HAHAHAHHAHA cukup. Aku menikmati, berjalan, mengelilingi mall yang masih tutup. Badan terasa capek, yang akhirnya aku memutuskan untuk beristirahat di sebuah tempat makan sambil membaca buku untuk menutupi kebosanan. 2 jam berlalu, badanku mulai terasa sakit dan pegal. Yang menandakan bahwa aku harus meminum asupan energi, untung-nya saja aku menyiapkan kopi instan di dalam tas. Mengambil dan mulai meminum dengan satu tegukan, yang artinya aku tidak menikmati kopi tersebut. 

 Pukul 10 am yang artinya acara tersebut akan segera mulai, aku langsung menghubungi panitia yang bersangkutan. Tetapi ia sedikit slow respon, membuat aku semakin bingung. Akhirnya aku pergi ke panggung yg ada panitian dan mulai menanyakan-nya. Ternyata di panggung itu masih sedikit panitia yang nampak. 

Sungguh sedikit kecewa, di banner acara mulai pukul 10 am. Tapi panggung juga belum siap dan masih sedang di dekorasi. Aku langsung menanyakan kepada, beberapa orang berseragam putih yang pastinya mereka adalah  panitia pelaksanaan acara ini. Aku sedikit berbincang tentang pelaksanaan acara seperti❓❓

Tetapi ada  panitia yang aku tanya-in parahnya ia tidak paham dengan random event. hal ini yang membuat super kecewa. Informasi yang tidak jelas, dan pelaksanaan yang tidak tepat waktu.  Sedangkan hal yang aku tujuh adalah bertemu produser film yaitu bernama  Meiske Taurisia. Ada beberapa panitia yang menuju ke hadapanku, dan menjelaskan secara rinci acara yang akan dilaksanakan. Akhirnya aku merasa sedikit puas dengan hasil jawaban dan aku menunggu lagi sekitar 1 jam. 

Satu jam berlalu, aku langsung pergi kedepan panggung dan mendaftarkan diri sebagai peserta acara pembahasan film ASIAN TREE-FOLD MIRROR: JOURNEY. Sebelum pembahasan itu mulia kami mengawali dengan cara berkenalan satu sama lain. Ternyata orang-orang yang mengikuti acara nonton film, tidak begitu banyak sekitar 4 orang dan sisanya panitia pelaksanaan, Total yang mengikuti acara 10 orang. Dihitung-hitung sedikit juga, semakin sedikit orang yang hadir maka diskusi akan semakin lebih efektif. Kami duduk mengeliling produser dan saling berbagi cerita tentang mekanisme awal sampai jadilah sebuah film. Disini kami saling cerita dan langsung bertanya, yang membuat suasana enjoy dan tidak terasa kami berdiskusi hampir 2 jam. Wahhh memuaskan bisa langsung berbicara dengan produser film. 

 

Setelah berdiskusi, kami melanjudkan acara menonton bareng film  ASIAN TREE-FOLD MIRROR: JOURNEY.  Sayang-nya film ini tidak dapat direkam atau di posting, karna film ini masuk dalam film festival. Film ini sangat dewasa, but very fantastis. Dalam hatiku, ini film gila banget, super gila. (Maksudnya bagus banget ) Hahahahahah  

Setelah, film selesai dengan durasi 1 jam di lanjutkan dengan durasi diskusi atau pembahasan film ini. Kami berdiskusi tentang film ini, sangat menarik dan jujur pertama kalinya aku berdiskusi tentang film yang +18. Tidak terbiasa dengan film indonesia yang super dewasa, it’s oke, because this art film. Jangan berfikir negatif dulu..... kita hanya membahas tentang makna dari film tersebut, jadi tidak ada pembahasan yang berbau +18.  Kwkwkwkwk  

Saat sedikit berdiskusi, tentang dunia perfilman, ternyata dalam prosesnya tidak begitu mudah untuk dijalankan. Butuh banyak tahap untuk membuat film yang sangat bagus dan menarik untuk ditonton. Sebenarnya banyak makna dalam menonton film, kadang yang aku tonton di bioskop, jarang ada bagusnya untuk versi film indonesia. kebanyakan film horor, dan ternyata bioskop tersebut mengikuti pasar bukan kemauan konsumen. Oleh karena itu, film festival jarang sekali untuk ditanyangkan dalam bioskop. karna tidak termaksud dalam syarat-syarat layar lebar. Akhirnya semua jawaban tentang dunia perfilmman indonesia terjawab sudah dengan jelas. 

Malam telah tiba, acara pun selesai dan ditutup dengan berfoto-foto bersama produser Meiske Taurisia. Setelah berfoto kami sempat berbincang -bincang , suatu saat aku akan menjadi penulis buku dan karya ku dapat di tayangkan ke layar lebar. ketika, bertemu orang-orang yang hebat... rasanya sedikit gugup, bertanya pada diri sendiri. apakah suatu saat bisa mencapai career seperti kk Meiske ? aku hanya bisa berkata dan mengucapkan AMIN.. AMIN

Waktu mulai berjalan, workshow telah berakhir, situasi Mall muali ramai dengan manusi yang berkerumunan. Tapi aku bingung ingin pergi kemana, tanpa ada tujuan yang jelas, pada akhirnya aku memutuskan untuk duduk sebentar di coffee shop, membeli sesuatu dikarenakan tenggorokan yang kering.  Menikmati suasana mall yang ramai dengan pengunjung, membaca beberapa buku dan mengambil keputusan. apakah aku nginap di surabaya atau langsung balik ke jember ?

Semua itu aku pikirkan dengan baik, ( disurabaya nginap dimana? kalau nginap di hotel mahal, dan uangku terbatas, menguhubungi teman malah tidak di surabaya)  coba browsing harga tiket kereta api hari ini, ternyata masih ada dan harganya cukup mahal tapi it's oke dari pada nginap di hotel, belum lagi pulang-nya. saat itu, aku langsung booking tiket kereta api dan untungnya masih ada sisa kursi. aku sangat bersyukur bisa diberikan jalan terbaik dan keputusan terbaik. 

aku sangat percaya, 

[ketika kita ingin melakukan sesuatu dengan tujuan yang baik dan keinginan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dengan kerja keras. Semua jalan yang ditempuh akan dimudahkan oleh Tuhan.]