Aku duduk ditempat dan mulai merasakan aroma pepohonan. aroma sungai yang mana dari kedua aroma tersebut membuat hati dan pikiran begitu tenang, nyaman.
Amarah, strees, redam seketika, Menghirup sambil menutup mata, membuat aku terombang ambing dalam dengan aroma yang tenang. Saat aku menghirup udara alam pikiranku tiba tiba merasa kosong dan hidup.
Semua masalah, semua pikiran hilang begitu saja. Aku berterimakasih pada aroma alami yang dapat membuat aku tenang.
Mungkin itu sederhana, tapi membawa ketenangan dalam hidupku. Aroma tidak pernah berbohong dan selalu membawa ketenangan dalam jiwa. Mungkinkah ini takdir mereka.
Aku pun tidak menyia nyiakan hal itu. Setelah aku menikmati aroma tersebut langsung dengn cekatan aku bangun dan mengambil buku yang belum ku selesaikan.
Aku ingin menikmati aroma ini sambil membaca buku. Moment yang tak akan terlupanakan.
Disebelah kiriku, aku melihat orang yang sedang berkumpul menikmati air sungai. Dari rautnya pun , mereka bahagia dan membuang semua beban yang mereka miliki, dengan cara bersenang senang.
Sedangkan di sebelah kanan ku, aku melihat sebuah ketenangan yang mana tidak ada suara berisik pun. Yang hanya suara burung berkicau, di tambah suara sungai yang mengalir dan di penuhi dengan kegelapan yang mana matahari tidak menyinari sungai tersebut.
Sedangkan yang ada di hadapanku hanya sebuah buku yang tidak memiliki kehidupan. Buku yang tak memiliki nyawa ini membuat seketika hidup, saat di baca.
Aku merasa kebahagiaanku, impianku , tujuanku hanya ada di depanku. Bukan kiri kananku.
Kiri kananku hanya sebagai pilihan dan solusi dari permasalahan. Tetapi aku hanya memilih untuk menjadi diri sendiri dan memilih untuk menatap kedepan dari pada kiri kananku.
Dan beberapa jam kemudian, aku mengakhiri perjalanan ini.
Sinar matahari semakin terang menyinari tempat dan suhu udara berubah seketika.
Aroma alam yang segar berubah menjadi aroma lembab bercampur panas dari matahari.
Amarah, strees, redam seketika, Menghirup sambil menutup mata, membuat aku terombang ambing dalam dengan aroma yang tenang. Saat aku menghirup udara alam pikiranku tiba tiba merasa kosong dan hidup.
Semua masalah, semua pikiran hilang begitu saja. Aku berterimakasih pada aroma alami yang dapat membuat aku tenang.
Mungkin itu sederhana, tapi membawa ketenangan dalam hidupku. Aroma tidak pernah berbohong dan selalu membawa ketenangan dalam jiwa. Mungkinkah ini takdir mereka.
Aku pun tidak menyia nyiakan hal itu. Setelah aku menikmati aroma tersebut langsung dengn cekatan aku bangun dan mengambil buku yang belum ku selesaikan.
Aku ingin menikmati aroma ini sambil membaca buku. Moment yang tak akan terlupanakan.
Disebelah kiriku, aku melihat orang yang sedang berkumpul menikmati air sungai. Dari rautnya pun , mereka bahagia dan membuang semua beban yang mereka miliki, dengan cara bersenang senang.
Sedangkan di sebelah kanan ku, aku melihat sebuah ketenangan yang mana tidak ada suara berisik pun. Yang hanya suara burung berkicau, di tambah suara sungai yang mengalir dan di penuhi dengan kegelapan yang mana matahari tidak menyinari sungai tersebut.
Sedangkan yang ada di hadapanku hanya sebuah buku yang tidak memiliki kehidupan. Buku yang tak memiliki nyawa ini membuat seketika hidup, saat di baca.
Aku merasa kebahagiaanku, impianku , tujuanku hanya ada di depanku. Bukan kiri kananku.
Kiri kananku hanya sebagai pilihan dan solusi dari permasalahan. Tetapi aku hanya memilih untuk menjadi diri sendiri dan memilih untuk menatap kedepan dari pada kiri kananku.
Dan beberapa jam kemudian, aku mengakhiri perjalanan ini.
Sinar matahari semakin terang menyinari tempat dan suhu udara berubah seketika.
Aroma alam yang segar berubah menjadi aroma lembab bercampur panas dari matahari.
No comments:
Post a Comment